Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dengan luas areal 108 Ha yang terletak di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Jawa Barat, hari Minggu 24 Mei 2009 mendadak ramai karena digunakan deklarasi pasangan Capres Megawati Sukarno Putri dan cawapres Prabowo Subianto. Menjelang gerbang masuk Bantar Gebang sudah macet total, aku mencoba lewat Jl. Pangkalan II jalur belakang...tapi macet juga oleh mobil, bus, truk dan motor. Untuk menghindari macet aku mencoba lewat perkampungan lumayan lancar. Tapi warga sekitar bilang...macet macet di sana macet... (maksudnya jalur dekat panggung) ya udah motor aku titipin di rumah warga dan jalan kaki, lumayan 500 meter lebih itung itung olahraga.
READ MORE - Deklarasi di Bantar Gebang
Senin, Mei 25, 2009
Rabu, Mei 06, 2009
Rumahku di Banjir Kanal Timur
Hari Minggu 03 Mei 2009, Aku pagi2 menengok kawasan proyek Banjir Kanal Timur ( BKT ) pingin mengenang kembali deretan rumah2 dan jalanan yang penuh dengan motor, bajaj, angkot dan pejalan kaki. Sekarang sudah berbeda keadaannya demi BKT semua hilang untuk menyelamatkan Jakarta dari Banjir. Aku foto buat kenangan.
READ MORE - Rumahku di Banjir Kanal Timur
catatan:
Curah hujan yang tinggi, dataran yang hampir separuhnya lebih rendah dari permukaan laut, dan berjejalnya 13 sungai membuat kota Jakarta sulit menghindari serbuan air. Semua itu masih diperparah oleh kacaunya sistem drainase, menumpuknya sampah, pendangkalan sungai, dan penyerobotan tepian sungai untuk pemukiman. Sejarah Jakarta basah dengan luapan air. Banjir besar pertama tercatat tahun 1621. Berikutnya, terus berulang pada tahun 1654,1918, 1942, 1976, 1996, dan, tentu saja yang paling mudah diingat, tahun 2002 dan seterusnya. Pembangunan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) dimulai 2009 dengan target pembebasan lahan awal 2009. Hingga akhir tahun, proses pembebasan lahan ditarget mencapai 85% dengan mengutamakan lahan-lahan basah di sekitar BKT.
Curah hujan yang tinggi, dataran yang hampir separuhnya lebih rendah dari permukaan laut, dan berjejalnya 13 sungai membuat kota Jakarta sulit menghindari serbuan air. Semua itu masih diperparah oleh kacaunya sistem drainase, menumpuknya sampah, pendangkalan sungai, dan penyerobotan tepian sungai untuk pemukiman. Sejarah Jakarta basah dengan luapan air. Banjir besar pertama tercatat tahun 1621. Berikutnya, terus berulang pada tahun 1654,1918, 1942, 1976, 1996, dan, tentu saja yang paling mudah diingat, tahun 2002 dan seterusnya. Pembangunan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) dimulai 2009 dengan target pembebasan lahan awal 2009. Hingga akhir tahun, proses pembebasan lahan ditarget mencapai 85% dengan mengutamakan lahan-lahan basah di sekitar BKT.
BKT diharapkan bisa berfungsi pada tahun 2010 atau paling lambat 2011.
Langganan:
Postingan
(Atom)